Salah satu sudut kawasan Tambang Batu bara Bukit Asam Tanjung enim, Muara Enim Sumatera selatan

Perjalanan dari Kota Palembang ditempuh dalam waktu sekitar kurang lebih 5 jam dimana melintasi berbagai kota mulau dari kota Palembang, Ogan komering ilir, Kota Prabumulih dan Muara enim. Jalan yang saya lintasi saat itu tergolong kualitas aspal yang cukup bagus, dimana banyak truk-truk dengan tonase yang cukup berat namun kualitas aspalnya jauh sekali jika saya bandingkan dengan aspal Tol Jakarta-Merak yang selalu megalami tambal sulam aspal. Selama menyusuri Kota Palembang hingga Muara Enim masih cukup banyak kanan kiri jalan yang hamparan luas tanah kosong bagaikan melihat hamparan laut dimana daratan terlihat setengah lingkaran. Menjelang kantor pemerintahan Prabumulih ada sebuah jalan yang membelah hutan karet dengan kualiyas jalan yang hampir tidak ada lubang... Ughh sejuknya alam ini melihat hal ini. Di Muara enim sendiri berdiri sebuah PLTU Bukit Asam dimana pembangkit listriknya menggunakan sumber energi dari batu bara Bukit asam Muara enim. Tidak jauh dari Muara anam adalah Lahat, menurut cerita seorang driver yang mengantarkan saya Lahat merupakan pusat Tambang batu bara di Sumatera selatan dimana truk-truk pengangkut batu bara lalu lalang melintas menuju kota Palembang dan juga Lampung. Selain truk, kereta api Babaranjang juga dimanfaatkan sebagai saranan mengangkut batu bara.